Pernahkah Sobat Nutri merasa perut melilit, dada panas terbakar, atau kerongkongan terasa asam setiap kali sedang stres berat? Sobat Nutri tidak sendirian! Stres dan asam lambung adalah dua kondisi yang berhubungan dan sering kali datang beriringan.
Jika Sobat Nutri adalah salah satu dari jutaan orang yang mengalami hal tersebut, artikel tentang cara mengelola stres agar asam lambung tidak kambuh ini pas banget untuk disimak hingga selesai!
Koneksi antara otak dan sistem pencernaan sangat kuat, dikenal sebagai "sumbu otak-usus" atau brain-gut axis. Ini adalah jalur komunikasi dua arah yang kompleks antara sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dengan sistem saraf enterik (jaringan saraf di saluran cerna).
Ketika Sobat Nutri mengalami stres, otak akan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini dapat memengaruhi sistem pencernaan dalam beberapa cara, seperti yang dijelaskan oleh berbagai sumber medis, termasuk Harvard Medical School:
Pada beberapa orang, respons stres akut dapat memicu peningkatan produksi asam lambung. Ketika tidak ada makanan untuk dicerna, kelebihan asam ini dapat mengiritasi lapisan lambung dan kerongkongan.
Stres dapat membuat saraf-saraf di saluran pencernaan menjadi lebih sensitif. Artinya, jumlah asam atau gerakan lambung yang normal pun bisa dirasakan sebagai nyeri atau ketidaknyamanan yang berlebihan. Ini menjelaskan mengapa gejala terasa lebih parah saat sedang stres.
Stres dapat memperlambat pengosongan lambung. Akibatnya, makanan dan asam tinggal lebih lama di dalam lambung, meningkatkan tekanan dan risiko asam naik kembali ke kerongkongan.
Stres kronis dapat mengurangi aliran darah ke lambung dan menurunkan produksi mukus (lendir) pelindung. Hal ini membuat dinding lambung lebih rentan terhadap kerusakan akibat asam.
Stres adalah salah satu dari banyak penyebab umum maag kambuh. Pelajari pemicu pada artikel lainnya.
Coba sobat nutri untuk menemukan terlebih dahulu apa yang membuat stress sehingga memicu gejala asam lambung muncul. Bila perlu mencatatnya secara detail sumber stress, kapan waktunya, karena mengenali diri sendiri menjadi hal yang sangat penting dalam kasus ini.
Apakah itu tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau mungkin konflik interpersonal? Setelah Sobat Nutri tahu pemicunya, langkah selanjutnya mulai mencari cara untuk menghindari atau mengelolanya.
Misalnya, jika pekerjaan terlalu menumpuk, Sobat Nutri bisa mendelegasikan tugas atau bicarakan dengan atasan tentang beban kerja yang dialami. Jika masalah keuangan bikin pusing, mulailah membuat anggaran dan menabung.
Karena hubungannya yang sangat erat, mengelola stres adalah bagian integral dari manajemen asam lambung. Berikut adalah beberapa cara praktis dan efektif yang bisa Sobat Nutri coba:
Ini adalah teknik relaksasi cepat yang bisa dilakukan di mana saja. Pernapasan dalam dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis ("istirahat dan cerna"), yang membantu menenangkan respons stres tubuh.
Olahraga adalah pereda stres yang sangat ampuh karena melepaskan endorfin, hormon "bahagia". Namun, pilih olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang yang tidak memberatkan perut.
Temukan lebih banyak pilihan olahraga yang aman untuk penderita GERD dan lambung sensitif.
Mindfulness adalah praktik memusatkan perhatian pada saat ini tanpa menghakimi. Ini membantu mengurangi kecenderungan untuk cemas berlebihan tentang masa lalu atau masa depan.
Kurang tidur adalah bentuk stres fisik bagi tubuh dan dapat meningkatkan kadar kortisol. Usahakan tidur 7-9 jam setiap malam. Ciptakan rutinitas tidur yang menenangkan, seperti menghindari layar gawai 1 jam sebelum tidur, membaca buku, atau mendengarkan musik lembut.
Kafein pada kopi atau teh dan gula berlebih dapat memicu respons "gelisah" atau jittery pada tubuh, yang bisa memperburuk perasaan cemas. Keduanya juga bisa menjadi pemicu langsung produksi asam lambung.
Makan tidak teratur adalah stresor fisik bagi lambung. Usahakan makan pada jam yang sama setiap hari. Selain itu, praktikkan mindful eating: makan perlahan, kunyah dengan baik, dan nikmati setiap suap tanpa distraksi seperti menonton TV atau bermain ponsel. Ini membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik dan mengurangi risiko makan berlebihan.
Beberpa hal penting yang menjadi perhatian:
Ketahui lebih lanjut tentang pantangan makanan utama untuk penderita asam lambung.
Jadwalkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Sobat Nutri nikmati dan bisa membuat rileks. Ini bisa berupa, membaca buku, berkebun, melukis, menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan, atau sekadar berendam air hangat.
Tips tambahan:
Selain mengelola stres secara mental dan emosional, mendukung tubuh dengan nutrisi yang tepat juga sangat penting. Saat stres, kita cenderung memilih makanan yang kurang sehat atau melewatkan makan. Untuk membantu menjaga kenyamanan lambung dalam proses ini, Sobat Nutri bisa memilih sarapan atau camilan yang mudah dicerna dan bernutrisi.
Nutriflakes, dengan kandungan umbi garut yang dikenal menenangkan lambung dan psyllium husk yang kaya serat, bisa menjadi pilihan yang nyaman dan praktis. Ini membantu memastikan lambung Sobat Nutri tidak kosong terlalu lama, yang bisa memperburuk iritasi akibat asam lambung saat stres.
Jika stres dan gejala asam lambung Sobat Nutri terasa sangat berat, tidak membaik dengan perubahan gaya hidup, atau sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Hubungan antara stres dan asam lambung adalah nyata dan didukung oleh ilmu pengetahuan. Mengelola stres bukan lagi sekadar pilihan, melainkan bagian krusial dari penanganan masalah lambung yang efektif. Dengan menerapkan teknik-teknik relaksasi, menjaga gaya hidup aktif yang seimbang, dan memperhatikan pola makan,
Sobat Nutri dapat secara signifikan mengurangi frekuensi dan intensitas kambuhnya asam lambung. Ingatlah, Sobat Nutri memiliki kendali untuk menciptakan lingkungan yang lebih tenang, baik bagi pikiran maupun bagi lambung. Mulailah dari langkah kecil hari ini.
Referensi medis:
Diakses pada 13/06/2025