Nutriflakes® Official Website

 

Dampak Berbahaya Konsumsi Kol Goreng

Dampak Berbahaya Konsumsi Kol Goreng

Meskipun kol mentah seringkali kurang diminati karena rasanya yang kurang sedap, bau anehnya, dan teksturnya yang keras, namun setelah digoreng, kol menjadi lebih lezat dan gurih. Teksturnya yang semula keras pun menjadi lebih lembut dan mudah dikunyah.

Tetapi, ada hal yang perlu diwaspadai. Di balik kenikmatan rasa kol goreng, terdapat potensi masalah kesehatan yang dapat membahayakan tubuh Anda. Apa saja bahayanya?

Dalam artikel ini akan membahas tentang kol goreng bagi kesehatan yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum mengkonsumsinya.

Apa Itu Kol Goreng?

Kol goreng adalah hidangan yang terbuat dari sayuran kol yang digoreng dalam minyak panas hingga menjadi renyah dan berwarna keemasan.

Proses penggorengan ini memberikan rasa yang gurih dan tekstur yang renyah pada kol, yang membuatnya menjadi camilan atau lauk yang populer di beberapa daerah.

Untuk membuat kol goreng, kol biasanya dipotong-potong kecil atau dipisahkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Kemudian, kol tersebut dicelupkan ke dalam adonan yang mengandung tepung, bumbu-bumbu, dan kadang-kadang juga telur untuk membentuk lapisan luar yang renyah setelah digoreng.

Setelah itu, potongan-potongan kol yang sudah dilapisi adonan tersebut digoreng dalam minyak panas hingga matang dan berwarna keemasan.

Kol goreng sering disajikan sebagai camilan atau sebagai bagian dari menu makanan ringan yang dihidangkan dengan saus atau bumbu tambahan untuk menambah cita rasa.

Meskipun kol goreng memiliki cita rasa yang menggugah selera dan tekstur yang renyah, penting untuk diketahui bahwa penggorengan dalam minyak panas dapat menambah kandungan lemak dan kalori dalam hidangan tersebut.

Oleh karena itu, konsumsilah kol goreng dengan bijak dan seimbang, serta pilihlah minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun atau minyak sayur yang rendah lemak jenuh untuk menggorengnya.

Dampak Kol Goreng

Terlepas rasa lezatnya, kol goreng memiliki dampak bagi kesehatan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan sebelum mengkonsumsinya. Berikut beberapa dampaknya:

1. Penambahan Kalori

Kol merupakan sayuran yang sangat rendah kalori pada kondisi mentahnya. Setengah bonggol kol mentah seberat 100 gram hanya mengandung sekitar 22 kalori. Ini disebabkan oleh tingginya kandungan air dalam kol, mencapai sekitar 92 persen dari total beratnya.

Namun, saat digoreng, kol menyerap banyak minyak. Hal ini membuat kol goreng memiliki kalori lebih tinggi karena tambahan kalori dari minyak goreng. Satu sendok makan minyak goreng berkontribusi hampir 45 kalori, bayangkan jika Anda mengonsumsi banyak kol goreng sekaligus.

2. Kerusakan Nutrisi

Kol kaya akan nutrisi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K, kalsium, fosfor, dan mangan. Namun, proses penggorengan pada suhu tinggi dapat merusak nutrisi tersebut, sebagaimana yang dilaporkan oleh Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Cara memasak seperti mengukus, merebus, dan menumis dianggap lebih sehat untuk menjaga kandungan nutrisi sayuran.

3. Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Meskipun rasanya lezat, kol goreng dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung. Saat minyak dipanaskan di atas titik asapnya, struktur kimia minyak berubah dan dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan jantung.

Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak di dalam pembuluh darah, yang dapat menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.

4. Risiko Kanker

Kol mengandung senyawa antikanker seperti sulphoraphane, yang dapat menghambat perkembangan beberapa jenis kanker. Namun, proses penggorengan kol dapat menyebabkan pembentukan acrylamide, senyawa yang diketahui bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

Acrylamide dapat berkontribusi pada perkembangan kanker pada organ-organ seperti rahim, ovarium, paru-paru, ginjal, dan kerongkongan.

Meskipun menggoreng kol dapat meningkatkan cita rasanya, manfaat dan nilai nutrisinya justru berkurang. Konsumsi kol goreng secara berlebihan bahkan dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, termasuk stroke, penyakit jantung, dan beragam kanker.

Oleh karena itu, disarankan untuk mengkonsumsi kol goreng secara terbatas dan tidak terlalu sering. Lebih baik pilih cara pengolahan sayuran yang lebih sehat seperti mengukus, merebus, atau menumis agar tetap dapat menikmati manfaat nutrisi yang optimal tanpa meningkatkan risiko terkena penyakit.

Simak artikel kesehatan ulasan dari kami, agar semakin melek menjaga tubuh dan kualitas hidup yang lebih baik.