Keluhan nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung tidak asing bagi kebanyakan orang. Seringkali, kondisi ini diasosiasikan dengan "sakit maag". Dalam dunia medis, salah satu penyebab umum di balik gejala-gejala ini adalah gastritis, yaitu peradangan pada lapisan pelindung lambung (mukosa). Meskipun terdengar sederhana, gastritis bisa berkisar dari kondisi ringan yang sembuh dengan cepat hingga masalah kronis yang memerlukan perhatian medis serius.
Memahami gastritis secara menyeluruh mulai dari apa sebenarnya kondisi ini, berbagai jenisnya, faktor-faktor penyebab yang beragam, gejala yang ditimbulkan, hingga langkah-langkah pencegahan dan pengobatannya. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif untuk mengenal lebih dekat penyakit gastritis.
Secara sederhana, gastritis adalah peradangan atau iritasi pada mukosa lambung. Mukosa adalah lapisan dalam dinding lambung yang berfungsi melindungi lambung dari asam lambung yang kuat, yang sebenarnya berperan penting dalam proses pencernaan. Ketika lapisan pelindung ini melemah atau rusak, asam lambung dapat mengiritasi dinding lambung, menyebabkan peradangan.
Peradangan ini bisa bersifat sementara dan ringan, namun juga bisa berlangsung lama dan menyebabkan kerusakan yang lebih signifikan jika tidak ditangani dengan baik.
Gastritis dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, termasuk durasi, penyebab, dan karakteristik peradangannya:
Gastritis akut ditandai dengan peradangan yang muncul secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung singkat (beberapa hari hingga beberapa minggu). Gejalanya seringkali terasa intens. Penyebab umum gastritis akut antara lain konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dosis tinggi atau jangka pendek, stres fisik berat (seperti akibat operasi besar, trauma, atau luka bakar parah), atau infeksi bakteri awal.
Gastritis kronis berkembang secara bertahap dan peradangannya berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama (berbulan-bulan hingga bertahun-tahun). Gejalanya mungkin tidak terlalu menonjol di awal atau bahkan tidak terasa sama sekali pada beberapa orang, namun peradangan yang terus menerus dapat menyebabkan perubahan pada lapisan lambung. Penyebab paling umum gastritis kronis adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori dan kondisi autoimun.
Jenis gastritis ini menyebabkan erosi atau pengikisan pada lapisan mukosa lambung, yang dapat berujung pada terbentuknya luka dangkal atau bahkan perdarahan. Gastritis erosif sering disebabkan oleh penggunaan NSAID, konsumsi alkohol, atau stres fisik berat.
Pada gastritis atrofik, peradangan kronis menyebabkan penipisan lapisan mukosa lambung dan hilangnya kelenjar-kelenjar lambung. Kondisi ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi, terutama vitamin B12, dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko kanker lambung. Gastritis atrofik sering dikaitkan dengan infeksi H. pylori kronis atau gastritis autoimun.
Ada juga jenis gastritis lain yang lebih jarang, seperti:
Berbagai faktor dapat memicu atau berkontribusi terhadap terjadinya gastritis. Beberapa yang paling umum meliputi:
Gejala gastritis bisa sangat bervariasi antar individu. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala sama sekali, terutama pada gastritis kronis tahap awal. Namun, gejala yang umum muncul antara lain:
Jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke gastritis, dokter akan melakukan serangkaian evaluasi untuk memastikan diagnosis dan mencari tahu penyebabnya. Proses ini penting untuk menentukan pengobatan yang paling tepat. Beberapa langkah diagnostik yang umum dilakukan meliputi:
Dokter akan menanyakan secara detail mengenai gejala Anda, riwayat kesehatan (termasuk penggunaan obat-obatan), pola makan, dan gaya hidup. Pemeriksaan fisik mungkin dilakukan untuk menilai nyeri tekan pada perut atau tanda-tanda lain.
Ini adalah prosedur kunci untuk mendiagnosis gastritis. Dokter akan memasukkan selang tipis fleksibel dengan kamera di ujungnya (endoskop) melalui mulut Anda untuk melihat langsung kondisi lapisan dalam kerongkongan, lambung, dan duodenum. Dokter bisa melihat tanda-tanda peradangan, kemerahan, pembengkakan, erosi, atau luka.
Selama endoskopi, dokter dapat mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) dari lapisan lambung Anda. Sampel ini kemudian akan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi untuk mencari tanda-tanda peradangan, keberadaan bakteri H. pylori, atau perubahan seluler lainnya (seperti atrofi atau metaplasia).
Mungkin dilakukan untuk memeriksa anemia (jika ada dugaan perdarahan) atau mencari penanda penyakit autoimun (pada dugaan gastritis autoimun).
Meskipun kurang detail dibandingkan endoskopi untuk gastritis, tes ini kadang digunakan untuk melihat kelainan struktural yang lebih besar.
Pengobatan gastritis sangat bergantung pada penyebab spesifik, jenis, dan tingkat keparahan gastritis. Tujuannya adalah untuk mengurangi peradangan, meredakan gejala, dan mengatasi penyebab yang mendasarinya.
Eradikasi Infeksi H. pylori: Jika gastritis disebabkan oleh H. pylori, dokter akan meresepkan kombinasi antibiotik (biasanya dua jenis atau lebih) dan obat penekan asam lambung (seperti PPI) selama 1-2 minggu.
Menghentikan atau Mengurangi Penggunaan NSAID: Jika NSAID adalah penyebabnya, dokter akan menyarankan untuk menghentikan penggunaannya atau menggantinya dengan obat lain yang lebih aman untuk lambung. Jika harus dilanjutkan, mungkin akan diresepkan obat pelindung lambung.
Menghindari Alkohol dan Pemicu Lain: Menghentikan konsumsi alkohol dan menghindari makanan atau minuman yang mengiritasi lambung.
Baca: Panduan Pola Hidup Sehat untuk Penderita Asam Lambung
Mencegah gastritis melibatkan adopsi gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko yang diketahui:
Jika gastritis, terutama gastritis kronis atau erosif, tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius:
Gastritis adalah kondisi gangguan Kesehatan yang sangat mengganggu. Memahami penyebabnya adalah langkah awal yang penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi. Jangan abaikan keluhan pada lambung Anda. Dengan diagnosis yang akurat, pengobatan yang sesuai, dan perubahan gaya hidup yang positif, sebagian besar kasus gastritis dapat dikelola dengan baik.
Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang adalah salah satu pilar utama dalam menjaga kesehatan lambung. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Anda bisa mempertimbangkan Nutriflakes. Sereal yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti umbi garut dan psyllium husk ini dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi lambung dan mendukung sistem pencernaan yang sehat.
Referensi Medis Terpercaya:
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis & Gastropathy. [https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gastritis-gastropathy]
Mayo Clinic. (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis - Symptoms and causes. [https.www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastritis/symptoms-causes/syc-20355807]
American College of Gastroenterology (ACG). (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis. [https://gi.org/topics/gastritis/]
Cleveland Clinic. (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis. [https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10349-gastritis]
Alodokter. (Diakses pada 05/06/2025). Kenali Gejala Gastritis dan Faktor Resikonya. [https://www.alodokter.com/kenali-gejala-gastritis-dan-beragam-faktor-risikonya]
Halodoc. (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis. [https://www.halodoc.com/kesehatan/gastritis]
World Gastroenterology Organisation (WGO). (Diakses pada 05/06/2025). WGO Global Guideline: Helicobacter pylori. [https://www.worldgastroenterology.org/guidelines/helicobacter-pylori].
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (Diakses pada 05/06/2025). Stres Pemicu Terjadinya Gastritis. [https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/3579/stres-pemicu-terjadinya-gastritis].