Nutriflakes® Official Website

 

Penyakit Gastritis (Maag): Panduan Lengkap Mengenal Peradangan Lambung, dari Penyebab Hingga Pencegahan

Penyakit Gastritis (Maag): Panduan Lengkap Mengenal Peradangan Lambung, dari Penyebab Hingga Pencegahan

Keluhan nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung tidak asing bagi kebanyakan orang. Seringkali, kondisi ini diasosiasikan dengan "sakit maag". Dalam dunia medis, salah satu penyebab umum di balik gejala-gejala ini adalah gastritis, yaitu peradangan pada lapisan pelindung lambung (mukosa). Meskipun terdengar sederhana, gastritis bisa berkisar dari kondisi ringan yang sembuh dengan cepat hingga masalah kronis yang memerlukan perhatian medis serius.

Memahami gastritis secara menyeluruh mulai dari apa sebenarnya kondisi ini, berbagai jenisnya, faktor-faktor penyebab yang beragam, gejala yang ditimbulkan, hingga langkah-langkah pencegahan dan pengobatannya. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif untuk mengenal lebih dekat penyakit gastritis.

Apa itu Gastritis? Memahami Peradangan Lambung

Secara sederhana, gastritis adalah peradangan atau iritasi pada mukosa lambung. Mukosa adalah lapisan dalam dinding lambung yang berfungsi melindungi lambung dari asam lambung yang kuat, yang sebenarnya berperan penting dalam proses pencernaan. Ketika lapisan pelindung ini melemah atau rusak, asam lambung dapat mengiritasi dinding lambung, menyebabkan peradangan. 

Peradangan ini bisa bersifat sementara dan ringan, namun juga bisa berlangsung lama dan menyebabkan kerusakan yang lebih signifikan jika tidak ditangani dengan baik.

Klasifikasi Gastritis: Mengenal Jenis Akut dan Kronis (Serta Jenis Lainnya)

Gastritis dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, termasuk durasi, penyebab, dan karakteristik peradangannya:

1. Gastritis Akut

Gastritis akut ditandai dengan peradangan yang muncul secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung singkat (beberapa hari hingga beberapa minggu). Gejalanya seringkali terasa intens. Penyebab umum gastritis akut antara lain konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dosis tinggi atau jangka pendek, stres fisik berat (seperti akibat operasi besar, trauma, atau luka bakar parah), atau infeksi bakteri awal.

2. Gastritis Kronis

Gastritis kronis berkembang secara bertahap dan peradangannya berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama (berbulan-bulan hingga bertahun-tahun). Gejalanya mungkin tidak terlalu menonjol di awal atau bahkan tidak terasa sama sekali pada beberapa orang, namun peradangan yang terus menerus dapat menyebabkan perubahan pada lapisan lambung. Penyebab paling umum gastritis kronis adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori dan kondisi autoimun.

3. Gastritis Erosif

Jenis gastritis ini menyebabkan erosi atau pengikisan pada lapisan mukosa lambung, yang dapat berujung pada terbentuknya luka dangkal atau bahkan perdarahan. Gastritis erosif sering disebabkan oleh penggunaan NSAID, konsumsi alkohol, atau stres fisik berat.

4. Gastritis Atrofik

Pada gastritis atrofik, peradangan kronis menyebabkan penipisan lapisan mukosa lambung dan hilangnya kelenjar-kelenjar lambung. Kondisi ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi, terutama vitamin B12, dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko kanker lambung. Gastritis atrofik sering dikaitkan dengan infeksi H. pylori kronis atau gastritis autoimun.

5. Jenis Gastritis Spesifik Lainnya

Ada juga jenis gastritis lain yang lebih jarang, seperti:

  • Gastritis Autoimun: Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sehat di lapisan lambung (sel parietal), yang bertanggung jawab memproduksi asam lambung dan faktor intrinsik (penting untuk penyerapan vitamin B12).
  • Gastritis Eosinofilik: Terjadi ketika ada penumpukan sel darah putih jenis eosinofil di dinding lambung, seringkali terkait dengan reaksi alergi.
  • Gastritis akibat infeksi virus atau jamur (biasanya pada orang dengan sistem imun lemah).

Faktor Penyebab Umum Terjadinya Gastritis

Berbagai faktor dapat memicu atau berkontribusi terhadap terjadinya gastritis. Beberapa yang paling umum meliputi:

  1. Infeksi Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori): Ini adalah penyebab paling umum gastritis kronis di seluruh dunia. Bakteri H. pylori hidup di lapisan mukosa lambung dan dapat merusak lapisan pelindung tersebut, menyebabkan peradangan.
  2. Penggunaan Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID) Jangka Panjang atau Dosis Tinggi: Obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dan diklofenak dapat mengiritasi lapisan lambung dan mengurangi produksi prostaglandin, zat yang membantu melindungi mukosa lambung.
  3. Konsumsi Alkohol Berlebihan: Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan lambung, menyebabkan peradangan dan perdarahan.
  4. Stres Fisik Berat: Stres akibat penyakit kritis, operasi besar, trauma fisik, atau luka bakar parah dapat menyebabkan gastritis stres akut. Stres psikologis sehari-hari umumnya tidak secara langsung menyebabkan gastritis, tetapi dapat memperburuk gejalanya.
  5. Penyakit Autoimun: Pada gastritis autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel lambung sendiri.
  6. Refluks Empedu: Aliran balik empedu dari usus dua belas jari ke dalam lambung dapat mengiritasi mukosa lambung.
  7. Faktor Usia: Orang lanjut usia memiliki risiko lebih tinggi mengalami gastritis karena lapisan lambung cenderung menipis seiring bertambahnya usia dan mereka lebih mungkin terinfeksi H. pylori atau menggunakan NSAID.
  8. Kondisi Medis Lain: Seperti penyakit Crohn, sarkoidosis, atau infeksi lain (virus, jamur) pada individu dengan sistem imun lemah.
  9. Radiasi dan Kemoterapi: Dapat merusak sel-sel di lapisan lambung.

Kenali Gejala-Gejala Khas Gastritis (Dari Ringan Hingga Berat)

Gejala gastritis bisa sangat bervariasi antar individu. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala sama sekali, terutama pada gastritis kronis tahap awal. Namun, gejala yang umum muncul antara lain:

  • Nyeri atau Rasa Tidak Nyaman di Ulu Hati (Perut Bagian Atas): Ini adalah gejala paling khas. Nyeri bisa berupa rasa perih, terbakar, menggerogoti, atau kram.
  • Mual dan Muntah: Muntah bisa bening, kekuningan (mengandung empedu), atau bahkan disertai darah (hematemesis) jika ada erosi atau perdarahan.
  • Perut Kembung atau Begah: Terutama setelah makan.
  • Cepat Merasa Kenyang: Bahkan setelah makan dalam porsi kecil.
  • Sendawa Berlebihan.
  • Kehilangan Nafsu Makan.
  • Gangguan Pencernaan (Dispepsia).
  • Pada kasus gastritis erosif atau perdarahan:
    • Muntah darah atau muntahan berwarna seperti ampas kopi.
    • Feses berwarna hitam pekat seperti ter (melena) atau disertai darah segar.
    • Gejala anemia seperti lemas, pucat, pusing akibat kehilangan darah.

Bagaimana Dokter Mendiagnosis Gastritis? Mengungkap Misteri di Balik Nyeri Lambung

Jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke gastritis, dokter akan melakukan serangkaian evaluasi untuk memastikan diagnosis dan mencari tahu penyebabnya. Proses ini penting untuk menentukan pengobatan yang paling tepat. Beberapa langkah diagnostik yang umum dilakukan meliputi:

Wawancara Medis (Anamnesis) dan Pemeriksaan Fisik

Dokter akan menanyakan secara detail mengenai gejala Anda, riwayat kesehatan (termasuk penggunaan obat-obatan), pola makan, dan gaya hidup. Pemeriksaan fisik mungkin dilakukan untuk menilai nyeri tekan pada perut atau tanda-tanda lain.

Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas (Gastroskopi)

Ini adalah prosedur kunci untuk mendiagnosis gastritis. Dokter akan memasukkan selang tipis fleksibel dengan kamera di ujungnya (endoskop) melalui mulut Anda untuk melihat langsung kondisi lapisan dalam kerongkongan, lambung, dan duodenum. Dokter bisa melihat tanda-tanda peradangan, kemerahan, pembengkakan, erosi, atau luka.

Biopsi 

Selama endoskopi, dokter dapat mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) dari lapisan lambung Anda. Sampel ini kemudian akan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi untuk mencari tanda-tanda peradangan, keberadaan bakteri H. pylori, atau perubahan seluler lainnya (seperti atrofi atau metaplasia).

Tes untuk Infeksi Helicobacter pylori

  • Tes Napas Urea (Urea Breath Test): Mendeteksi aktivitas H. pylori dalam memecah urea.
  • Tes Antigen Feses: Mendeteksi protein H. pylori dalam sampel tinja.
  • Tes Darah (Serologi): Mendeteksi antibodi terhadap H. pylori, namun kurang akurat untuk infeksi aktif.

Pemeriksaan Darah Lainnya

Mungkin dilakukan untuk memeriksa anemia (jika ada dugaan perdarahan) atau mencari penanda penyakit autoimun (pada dugaan gastritis autoimun).

Rontgen Saluran Cerna Bagian Atas (Barium Meal)

Meskipun kurang detail dibandingkan endoskopi untuk gastritis, tes ini kadang digunakan untuk melihat kelainan struktural yang lebih besar.

Pilihan Pengobatan Gastritis: Mengatasi Peradangan dan Meredakan Gejala

Pengobatan gastritis sangat bergantung pada penyebab spesifik, jenis, dan tingkat keparahan gastritis. Tujuannya adalah untuk mengurangi peradangan, meredakan gejala, dan mengatasi penyebab yang mendasarinya.

Mengatasi Penyebab Utama

Eradikasi Infeksi H. pylori: Jika gastritis disebabkan oleh H. pylori, dokter akan meresepkan kombinasi antibiotik (biasanya dua jenis atau lebih) dan obat penekan asam lambung (seperti PPI) selama 1-2 minggu.

Menghentikan atau Mengurangi Penggunaan NSAID: Jika NSAID adalah penyebabnya, dokter akan menyarankan untuk menghentikan penggunaannya atau menggantinya dengan obat lain yang lebih aman untuk lambung. Jika harus dilanjutkan, mungkin akan diresepkan obat pelindung lambung.

Menghindari Alkohol dan Pemicu Lain: Menghentikan konsumsi alkohol dan menghindari makanan atau minuman yang mengiritasi lambung.

Obat-obatan untuk Meredakan Gejala dan Mengurangi Asam Lambung:

  • Antasida: Menetralkan asam lambung untuk meredakan nyeri dengan cepat (efek sementara).
  • Penghambat Reseptor H2 (H2 Blockers): Mengurangi produksi asam lambung (misalnya, famotidin, simetidin).
  • Penghambat Pompa Proton (PPI): Lebih kuat dalam menekan produksi asam lambung dan membantu penyembuhan lapisan lambung (misalnya, omeprazole, lansoprazole, esomeprazole).
  • Agen Pelindung Mukosa: Seperti sukralfat, yang membentuk lapisan pelindung di atas area yang meradang.

Perubahan Gaya Hidup dan Pola Makan

  • Makan dalam porsi kecil tapi sering.
  • Hindari makanan pedas, asam, berlemak, dan pemicu lainnya.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan.
  • Kelola stres (jika stres memperburuk gejala Anda).
  • Berhenti merokok.

Baca: Panduan Pola Hidup Sehat untuk Penderita Asam Lambung

Cara Efektif Mencegah Gastritis Kambuh atau Terjadi

Mencegah gastritis melibatkan adopsi gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko yang diketahui:

  1. Jaga Kebersihan Tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, untuk mengurangi risiko infeksi H. pylori.
  2. Konsumsi Makanan yang Dimasak Matang: Pastikan makanan, terutama daging dan unggas, dimasak dengan baik untuk membunuh bakteri.
  3. Gunakan Obat NSAID dengan Bijak: Hanya gunakan jika benar-benar diperlukan, dalam dosis serendah mungkin, dan untuk jangka waktu sesingkat mungkin. Jika perlu penggunaan jangka panjang, diskusikan dengan dokter mengenai perlindungan lambung.
  4. Batasi atau Hindari Konsumsi Alkohol.
  5. Berhenti Merokok.
  6. Kelola Stres dengan Baik: Meskipun stres psikologis bukan penyebab langsung, mengelola stres dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.
  7. Makan Secara Teratur dan Hindari Porsi Berlebihan.
  8. Kenali dan Hindari Makanan Pemicu.

Komplikasi Gastritis yang Perlu Diwaspadai 

Jika gastritis, terutama gastritis kronis atau erosif, tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius:

  • Tukak Lambung (Peptic Ulcer): Luka terbuka yang lebih dalam pada lapisan lambung.
  • Perdarahan Lambung: Bisa akut dan masif, atau kronis dan menyebabkan anemia.
  • Anemia Defisiensi Besi: Akibat kehilangan darah kronis.
  • Anemia Pernisiosa: Pada gastritis autoimun atau atrofik berat, kekurangan faktor intrinsik menyebabkan malabsorbsi vitamin B12.
  • Gastritis Atrofik: Penipisan lapisan lambung yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
  • Metaplasia Intestinal: Perubahan sel-sel lapisan lambung menjadi mirip sel-sel usus, merupakan kondisi pre-kanker.
  • Peningkatan Risiko Kanker Lambung: Terutama pada gastritis kronis akibat H. pylori atau gastritis atrofik autoimun.

Kesimpulan: Langkah Proaktif Menuju Lambung yang Lebih Sehat

Gastritis adalah kondisi gangguan Kesehatan yang sangat mengganggu. Memahami penyebabnya adalah langkah awal yang penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi. Jangan abaikan keluhan pada lambung Anda. Dengan diagnosis yang akurat, pengobatan yang sesuai, dan perubahan gaya hidup yang positif, sebagian besar kasus gastritis dapat dikelola dengan baik.

Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang adalah salah satu pilar utama dalam menjaga kesehatan lambung. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Anda bisa mempertimbangkan Nutriflakes. Sereal yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti umbi garut dan psyllium husk ini dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi lambung dan mendukung sistem pencernaan yang sehat.

Referensi Medis Terpercaya:

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis & Gastropathy. [https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gastritis-gastropathy]

Mayo Clinic. (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis - Symptoms and causes. [https.www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastritis/symptoms-causes/syc-20355807]

American College of Gastroenterology (ACG). (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis. [https://gi.org/topics/gastritis/]

Cleveland Clinic. (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis. [https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10349-gastritis]

Alodokter. (Diakses pada 05/06/2025). Kenali Gejala Gastritis dan Faktor Resikonya. [https://www.alodokter.com/kenali-gejala-gastritis-dan-beragam-faktor-risikonya]

Halodoc. (Diakses pada 05/06/2025). Gastritis. [https://www.halodoc.com/kesehatan/gastritis]

World Gastroenterology Organisation (WGO). (Diakses pada 05/06/2025). WGO Global Guideline: Helicobacter pylori. [https://www.worldgastroenterology.org/guidelines/helicobacter-pylori].

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (Diakses pada 05/06/2025). Stres Pemicu Terjadinya Gastritis. [https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/3579/stres-pemicu-terjadinya-gastritis].