25 Mar 2024
Merasa sensasi panas di dada (heartburn) yang datang lagi dan lagi? Atau tenggorokan yang terasa mengganjal dan pahit setelah makan? Jika ya, sobat nutri tidak sendirian. Kondisi ini adalah tanda klasik asam lambung sedang kambuh.
Namun, jika frekuensinya terlalu sering, ini bukan lagi masalah sepele. Ini adalah sinyal bahwa ada sesuatu yang perlu sobat nutri perbaiki.
Memahami penyebab asam lambung sering kambuh adalah langkah pertama dan terpenting untuk mengendalikan kondisi ini dan mendapatkan kembali kenyamanan hidup sobat nutri. Mari kita kupas tuntas apa saja pemicunya dan bagaimana cara mengatasinya.
Memahami GERD dan Mekanisme Kambuhnya!
Sebelum membahas penyebabnya, penting untuk memahami mekanismenya. Di antara kerongkongan dan lambung, terdapat otot berbentuk cincin yang disebut Lower Esophageal Sphincter (LES). Fungsinya seperti katup satu arah: membiarkan makanan masuk ke lambung dan mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Ketika asam lambung sering kambuh, artinya katup LES ini melemah atau terlalu sering rileks. Akibatnya, asam dari lambung dengan mudah "bocor" ke atas. Jika ini terjadi lebih dari dua kali seminggu, kondisi ini secara medis dikenal sebagai Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
7 Penyebab Asam Lambung Sering Kambuh yang Wajib Diwaspadai
1. Pola Makan dan Minuman yang Memicu GERD
Makanan dan minuman tertentu bisa melemahkan fungsi LES dan meningkatkan produksi asam lambung, sehingga memicu kambuhnya GERD. Beberapa di antaranya:
- Makanan pedas, berlemak, dan gorengan.
- Minuman berkafein, seperti kopi dan teh.
- Minuman bersoda, beralkohol, dan cokelat.
- Makanan asam seperti jeruk dan tomat.
Selain jenis makanan, kebiasaan makan juga berperan penting. Makan dalam porsi besar sekaligus atau makan terlalu dekat dengan waktu tidur (kurang dari 2-3 jam sebelum tidur) juga bisa meningkatkan risiko refluks asam karena lambung penuh dan gravitasi tidak efektif membantu mencegah naiknya asam tersebut.
2. Kebiasaan Sehari-hari yang Merusak Fungsi LES
- Merokok: Nikotin dalam rokok menyebabkan relaksasi LES, sehingga katup ini tidak menutup sempurna dan asam lambung mudah naik. Merokok juga memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan produksi asam.
- Konsumsi Alkohol: Alkohol mengiritasi lapisan lambung dan memperlemah LES, memperparah gejala GERD.
- Berbaring atau Tidur Setelah Makan: Posisi berbaring setelah makan menghambat gravitasi yang membantu makanan turun ke lambung, sehingga asam lambung menumpuk dan naik ke kerongkongan.
3. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Lemak visceral di sekitar perut memberikan tekanan ekstra pada lambung dan LES, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan secara signifikan mengurangi frekuensi kambuhnya GERD.
4. Stres dan Gangguan Psikologis
Stres kronis dan kecemasan bisa meningkatkan produksi asam lambung melalui stimulasi saraf vagus dan hormon stres, seperti kortisol. Stres juga bisa memperparah persepsi nyeri, sehingga gejala GERD terasa lebih intens dan sering kambuh.
5. Kondisi Medis dan Anatomis
- Hernia Hiatal: Perut bagian atas menonjol ke rongga dada melalui diafragma, melemahkan fungsi LES dan memudahkan refluks asam.
- Gastroparesis: Lambung yang lambat mengosongkan isi meningkatkan tekanan dan risiko refluks.
- Kehamilan: Hormon progesteron menyebabkan relaksasi LES, dan tekanan janin pada lambung meningkatkan risiko refluks.
- Skleroderma: Penyakit jaringan ikat seperti skleroderma yang memengaruhi fungsi otot LES.
6. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), aspirin, obat tekanan darah, benzodiazepin, dan beberapa antidepresan bisa melemahkan LES atau mengiritasi lambung, sehingga memperparah GERD.
7. Faktor Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa variasi genetik tertentu bisa meningkatkan risiko GERD, meskipun faktor ini biasanya berperan bersama dengan faktor lingkungan dan gaya hidup.
Dampak Kambuhnya GERD Jika Tidak Ditangani
Jika sering kambuh dan tidak diobati dengan tepat, GERD bisa menyebabkan komplikasi serius seperti:
- Esofagitis: Peradangan kronis pada kerongkongan yang menyebabkan nyeri, kesulitan menelan, dan perdarahan.
- Striktur Esofagus: Penyempitan kerongkongan akibat jaringan parut dari inflamasi berulang.
- Barrett’s Esofagus: Perubahan sel mukosa kerongkongan yang meningkatkan risiko kanker esofagus.
Strategi Pencegahan dan Penanganan GERD Kambuh
Pencegahan dan penanganan GERD bisa dilakukan dengan dua strategi, seperti mengubah pola makan atau melakukan pengobatan medis. Berikut informasi lebih lanjutnya!
1. Modifikasi Pola Makan dan Gaya Hidup
- Konsumsi makanan dalam porsi kecil dan lebih sering.
- Hindari makanan dan minuman pemicu seperti pedas, berlemak, kafein, alkohol, dan makanan asam.
- Jangan langsung tidur atau rebahan setelah makan, beri jeda minimal 2-3 jam.
- Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol.
- Pertahankan berat badan ideal melalui diet sehat dan olahraga teratur.
- Tinggikan posisi kepala saat tidur sekitar 15-20 cm untuk mengurangi refluks saat malam hari.
- Kelola stres dengan meditasi, yoga, atau teknik relaksasi lainnya.
2. Pengobatan Medis
- Obat penghambat asam lambung, seperti proton pump inhibitors (PPI) atau H2 receptor blockers sesuai anjuran dokter.
- Evaluasi dan pengobatan kondisi penyerta, seperti hernia hiatal atau gastroparesis.
- Konsultasi rutin untuk memantau kondisi dan mencegah komplikasi.
Kambuhnya asam lambung/GERD merupakan hasil interaksi kompleks antara pola makan, gaya hidup, kondisi medis, dan faktor psikologis. Dengan mengenali penyebab utama dan mekanisme kambuhnya GERD, Sobat Nutri bisa mengambil langkah preventif yang efektif untuk mengurangi frekuensi kambuh dan meningkatkan kualitas hidup.
Menjalankan gaya hidup sehat, pengelolaan stres, serta pengobatan yang tepat adalah kunci utama dalam mengendalikan GERD secara jangka panjang.
Referensi medis:
- Siloam Hospitals. (Diakses pada 12/06/2025). Apa Itu GERD? Kenali Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengatasinya. [https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-gerd-kenali-penyebab-faktor-risiko-dan-cara-mengatasinya]
- Alodokter. (Diakses pada 12/06/2025). GERD - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. [https://www.alodokter.com/gerd]
- Halodoc. (Diakses pada 12/06/2025). 5 Penyebab Asam Lambung Kambuh di Malam Hari. [https://www.halodoc.com/artikel/5-penyebab-asam-lambung-kambuh-di-malam-hari]
- RS Pondok Indah. (Diakses pada 12/06/2025). 7 Cara Mengatasi GERD Kambuh di Tengah Aktivitas.[ https://www.rspondokindah.co.id/id/news/cara-mengatasi-gerd-kambuh]
- Hello Sehat. (Diakses pada 12/06/2025). Mengenali Penyebab GERD dan 7 Pemicunya. [https://hellosehat.com/pencernaan/gerd/beragam-penyebab-gerd/]
- IHH Malaysia International. (Diakses pada 12/06/2025). Risk Factors and Prevention of GERD. [https://www.ihhmalaysia-international.com/id/articles/risk-factors-and-prevention-of-gerd]
- EMC Indonesia. Ketahui Faktor Risiko GERD atau Penyakit Asam Lambung. [https://www.emc.id/id/care-plus/khawatir-terserang-gerd-kenali-faktor-risiko-penyebab-penyakit-asam-lambung-ini]