Masuk angin sering ditandai dengan gejala yang mengganggu kenyamanan, seperti rasa mual, perut kembung, dan nyeri otot. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas tidur, yang sebenarnya sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses penyembuhan.
Mengatasi masuk angin tidak hanya memerlukan perawatan medis, tetapi juga perubahan gaya hidup dan kebiasaan tidur yang tepat.
Memilih posisi tidur yang benar, menjaga pola makan dan hidrasi, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol dapat membantu meredakan gejala masuk angin dengan efektif.
Memahami posisi tidur yang tepat saat masuk angin bisa menjadi langkah efektif untuk meredakan gejala tersebut. Berikut beberapa rekomendasi posisi tidur yang tepat saat masuk angina:
1. Tidur Miring ke Kiri
Manfaat: Posisi tidur miring ke kiri dapat membantu meredakan sakit perut dan mual. Posisi ini membantu melemaskan sfingter esofagus bawah antara esofagus dan perut, serta menjaga persimpangan esofagus dan perut.
Rujukan: Menurut penelitian yang dikutip dari New York Times, tidur miring ke kiri terbukti bermanfaat untuk masalah pencernaan dan mengurangi gejala masuk angin.
2. Tidur dengan Posisi Kepala Tinggi
Manfaat: Posisi kepala yang tinggi memudahkan pernapasan saat tidur. Ini penting saat masuk angin karena Anda rentan mengalami penyumbatan pada sinus dan peningkatan tekanan pada pembuluh darah di hidung.
Rujukan: Dr. Ron Eccles dari Common Cold Center di Cardiff University menyarankan posisi ini untuk mengurangi tekanan pada sinus dan memudahkan pernapasan.
3. Tidur Miring dengan Kepala Tinggi
Manfaat: Kombinasi tidur miring dan posisi kepala tinggi membantu mengurangi keluhan muntah dan mencegah risiko tersedak saat tidur. Posisi ini juga membantu meringankan gejala lain seperti perut kembung.
Selain memilih posisi tidur yang tepat, ada beberapa langkah tambahan yang bisa diambil untuk mengurangi gejala masuk angin dan mempercepat penyembuhan:
· Istirahat yang Cukup
Manfaat: Tidur cukup membantu memperkuat sistem imun sehingga tubuh lebih efektif melawan infeksi.
· Mencukupi Asupan Cairan
Manfaat: Minum banyak air putih mencegah dehidrasi dan membantu mengatasi muntah serta diare.
· Minum Air Hangat
Manfaat: Air hangat dapat meringankan gejala infeksi saluran napas. Tambahan jahe atau madu bisa memberikan efek menghangatkan tubuh yang lebih kuat.
· Mengonsumsi Obat Penurun Panas
Manfaat: Obat seperti paracetamol dapat meredakan nyeri otot dan demam yang sering menyertai masuk angin.
· Berhenti Merokok dan Hindari Alkohol serta Kafein
Manfaat: Rokok dan minuman beralkohol atau berkafein dapat memperburuk gejala masuk angin dan menghambat proses penyembuhan.
Baca:
Perbedaan Masuk Angin dan Asam Lambung yang Tak Banyak Orang Tahu
Mencegah masuk angin lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah masuk angin:
· Mengonsumsi Makanan Bergizi: Konsumsi makanan tinggi protein, omega-3, vitamin C, vitamin A, dan flavonoid untuk meningkatkan sistem imun.
· Tidur Malam yang Cukup: Pastikan tidur selama 7-9 jam setiap malam untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal.
· Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik dan olahraga secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
· Cuci Tangan dengan Benar: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh binatang, dan setelah berinteraksi dengan orang sakit untuk mencegah infeksi.
· Pakaian yang Sesuai Saat Cuaca Dingin: Kenakan jaket dan pakaian tebal saat musim hujan atau cuaca dingin untuk menjaga tubuh tetap hangat dan terhindar dari masuk angin.
Selain itu, pencegahan melalui pola hidup sehat adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan mencegah masuk angin. Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel lainnya:
Mudah dan Praktis! Beginilah Cara Mengatasi Masuk Angin Perut Kembung di Rumah